Rabu, 28 Oktober 2015

MENGELOLA KEUANGAN DENGAN BIJAK UNTUK MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK



Salah satu hal yang paling penting dalam berkeluarga adalah ‘’Mengelola Keuangan Dengan Bijak Untuk Masa Depan Yang Lebih Bijak’’. Sangat banyak sekali ketika pasangan yang baru menikah mengeluh karena pengeluaran yang banyak, dan hal serupa mungkin bisa dialami oleh beberapa keluarga yang lainnya. Maka dari itu kita perlu tau bagaimana caranya mengelola keuangan kita dengan bijak.
Menurut Alviko Ibnu Nugroho dalam Acara Sunlife di Surabaya, kemapanan financial seseorang dapat dilihat dari usianya, ada beberapa kategori siklus kemapanan sosial dibagi menjadi tiga yaitu:
  1. Usia 20-25 tahun (Punya banyak waktu tapi sedikit uang)
  2. Usia 25-35 tahun (Punya cukup waktu tapi sedikit lebih banyak uang)
  3. Usia 35-50 tahun (Punya sedikit waktu tapi banyak uang)
Siklus kemapanan finansial tersebut disimpulkan dari rata-rata aktivitas masyarakat di Indonesia. Diusia 20-25 tahun rata-rata seseorang baru memulai berkarir dan lebih banyak bersenang senang bersama teman. Diusia 25-35 tahun karis yang sudah dirintis sudah mulai mapan dengan penghasilan setiap harinya semakin besar. Diusia 35-50 tahun diharapkan seseorang sudah berada dalam kategori mapan secara financial , akan tetapi setiap orang tidak mencapai target sesuai dengan siklus finansial.
Mengelola keuangan dengan bijak untuk masa depan yang lebih baik memerlukan beberapa strategi, ibarat seseorang akan maju ke medan peperangan maka harus mempersiapkan amunisi serta trik sebelum maju ke medan perang trsebut. Cara yang paling baik adalah kita harus mengenali kelemahan diri kita, keunggulan pribadi secara finansial dan tips mempersiapkan masa depan dengan lebih baik secara finansial. Perumusan berdasarkan analisa tersebut dikenal dengan istilah SWOT Analysist (Strnght, Weakenest, Opportunities dan Thread).
Manusia dalam merancang kemampuan finansial kekuatan utamanya terletak pada penghasilan, kekuatan inilah yang harus diupayakan agar kemampuannya bisa dirasakan secara nyata untuk masa depan.
Kelamahan terbesar dalam merancang sebuah kemampuan finansial adalah keterbatasan pengetahuan tentang keuangan. Bapak Alfiko Ibnunugroho memaparkan 8 dosa finansial yang lazim terjadi ditengah masyarakat Indonesia. Kenapa disbut Dosa? Karena kedelapan hal tersebut merupakan sebuah kesalahan, namun tetap dilakukan oleh sebagian besar orang dan biasanya dilakukan secara berulang.
Kedelapan dosa besar finansial tersebut yang dapat menjadikan manusia lemah dalam merumuskan kemampuan finansialnya adalah:
  1. Terperangkap mitos masyarakat
  2. Memilih untuk buta finansial
  3. Manusia cenderung berjuang untuk bertahan hidup bukan berjuang demi keinginan idup
  4. Tidak menetapkan target finansial
  5. Tidak memprioritaskan kemampuan finansial
  6. Tidak menggunakan uang dengan bijak
  7. Tidak membuat anggaran
  8. Tidak melakukan investasi
Kedelapan hal tersebut merupakan kelemahan terbesar dalam mewujudkan kemampuan finansial serta memerlukan perhatian untuk segera diatasi.
Memetakan kelemahan serta menyadari kekuatan membantu seseorang untuk menciptakan sebuah peluang yang harus diperjuangkan untuk mendapatkan kesempatan mewujudkan kemapanan finansial adalah:
  1. Pola fikir kita harus diubah, bebaskan fikiran kita dari mitos bahwa kemampuan finansial selalu datang dari gaji
  2. Bekali diri kita dengan pengetahuan finansial
  3. Tetapkan target demi mencapai kemapanan finansial
  4. Manfaatkanlah teknologi dalam membuat planning sebuah anggaran
  5. Berinvestasilah, karena dengan investasi itu merupakan sebuah cara mempersiapkan masa depan dengan bijak serta menambah wawasan tentang finansial akan membantu memahami model-model investasi jangka pendek dan jangka panjang
  6. Membuka peluang usaha
Seperti orang yang maju dalam medan peperangan, dalam merumuskan kemampuan finansial nantinya kita akan menghadapi beberapa ancaman, baik ancaman yang berasal dari dalam maupun ancaman yang datangnya dari luar, sebagai contoh PHK, Investasi Merugi, Penghasilan stagnan.
Berfikirlah hidup kedepan jangan yang sekarang, maka bertindaklah berdasarkan pemahaman finansial. Jangan menjadi orang yang buta finansial, perhatikanlah target finansial hidup kita agar hidup ini menjadi lebih baik. Boleh kita mempunyai keinginan yang besar akan tetapi kemampuan kita untuk mewujudkannya juga besar agar seimbang. Investasilah sedini mungkin agar suatu saat kita bisa merasakan manfaaatnya, jadilah pribadi yang mapan finansial, buatlah sebuah peruahan yang lebih besar agar nantinya hidup kita menjadi lebih baik.

Analisis saya, buatlah rencana keuangan terlebih dahulu atau mengkira-kira pengeluaran kita terlebih dahulu, supaya bisa mengaturnya lebih baik, dan ber investasi lah secara cerdas jangan langsung bertindak maka manfaatnya akan anda atau keluarga anda peroleh sendiri.

http://vickyfaisal.blogdetik.com/2015/10/23/mengelola-keuangan-dengan-bijak-untuk-masa-depan-yang-lebih-baik-1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar