Riset pemasaran (marketing research) ini
mempunyai kaitan yang erat dengan sistem informasi. Informasi dapat diperoleh
melalui riset pemasaran dan penggunanya sangat luas. Berikut ini diberikan
beberapa contoh.
Dalam berkampanye politik, politikus perlu menetapkan
teknik-teknik penelitian perilaku konsumen karena ia memerlukan dukungan dari
masyarakat atau dari para pemberi suara dalam pemungutan suara. Dengan
menggunakan teknik-teknik penelitian tersebut akan diperoleh berbagai informasi
yang dapat dipakai sebagai bahan berkampanye.
Suatu riset pemasaran memperlihatkan bahwa
konsumen banyak yang menikmati minuman 7-up bersama-sama dengan minuman lain.
Dengan informasi seperti ini perusahaan dapat melakukan promosi yang menekankan
pada 7-up sebagai minuman penyampur karena selain warnanya yang netral (putih),
rasanya pun enak bilamana dicampur dengan minuman-minuman sari lainnya.
Contoh diatas menggambarkan beberapa cara
dalam mana riset pemasaran mempunyai arti yang penting. Selain mengumpulkan
informasi, juga dapat mengurangi resiko serta ketidak-pastian manajemn.
Selanjutnya, proses riset pemasaran dan sistem informasi pemasaran akan dibahas
didalam pembahasan ini.
APAKAH YANG DIMAKSUD
DENGAN RISET PEMASARAN?
Menurut Walter B. Wentz dalam bukunya
MARKETING RESEARCH : Management and Method, riset pemasaran didefinisikan
sebagai:
“Pengumpulan dan penganalisaan informasi
untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan di bidang pemasaran”
Dari
definisi tersebut dapatlah dikatakan bahwa riset pemasaran merupakan suatu
proses yang sifatnya praktis. Manajemen menggunakan riset pemasaran untuk
memudahkan dalam mengambil keputusan, bukannya untuk kepentingan diri sendiri.
Kadang-kadang orang yang tidak mengetahui tentang riset pemasaran mempunyai
anggapan bahwa hal ini tidak bermanfaat bagi manajemen. Tetapi masalah tersebut
tidaklah menjadi persoalan. Penelitian hanya memberikan input (bahan) pada
pimpinan, yang dalam hal ini bertanggung jawab untuk mengambil keputusan.
Dalam kehidupan sehari-hari, orang akan sukses
karena memilki informasi yang diperlukan. Riset pemasaran dapat memberikan
bahan ke dalam sistem informasi pemasaran. Dengan demikian riset merupakan
bagian dari suatu sistem.
KEGUNAAN INFORMASI
PEMASARAN
Pada dasarnya, manajemen menggunakan informasi
riset pemasaran untuk semua jenis keputusan di bidang pemasaran. Oleh karena
itu perlu dibahas tentang kegunaan informasi dalam : (1) mengidentifikasikan
sasaran konsumen, (2) perencanaan barang, (3) penetuan harga, (4) distribusi
fisik, (5) saluran distribusi, dan (4) promosi.
- Mengidentifikasikan sasaran konsumen
Sasaran
konsumen dapat dikelompokkan sebagai individu-individu yang mempunyai tenaga
beli serta keinginan akan suatu barang. Proses penelitian pemasaran akan
berguna dalam memberikan pengetahuan tentang kedua faktor tersebut. Bank,
misalnya, mengumpulkan informasi tentang ukuran
dan daya beli dari berbagai macam segmen penduduk. Informasi tersebut dapat
dipakai sebagai alat untuk merencanakan sasarn konsumennya.
Bank
dapat memilih konsumen menurut daya beli serta keinginan mereka dengan membuat
estimasi pada masing-masing segmen, dan membuat estimasi tentang suatu tingkatan
konsumen yang menggunakan bank tersebut sebagai sumber pinjaman serta tempat
penyimpanan uang.
- Perencanaan barang
Informasi
pemasaran sangat penting dalam bidang perencanaan barang. Disini, pengusaha
harus mengambil keputusan apakah menambah, menghilangkan ataukah merupakan
susuna n product linenya, pembungkus serta merk. Adanya perubahan kesukaan
konsumen dan penawaran barang baru dari pesaing dapat berakibat pada laba serta
market share perusahaan. Agar perusahaan dapat selalu mengikuti perkembangan pasranya,
maka barang yang ditawarkan harus diperbaiki sesuai dengan kebutuhanya. Sebelum
mengadakan perubahan-perubahan barangnya, informasi harus dikumpulkan melalui
riset pemasaran.
- Penentuan harga
Riset
pemasaran berguan pula dalam penyediaan informasi guan mengambil keputusan di
bidang harga. Informasi tersebut meliputi penjualan perusahaan , harga yang
ditwarkan oleh perusahaan , harga pesaing, dan sebagainya. Dengan riset
pemasaran dapatlah diketahui, misalnya, bahwa penjualan perusahaan cenderung meningkat
didaerah yang mana harga perusahaan lebih rendah pesaingnya. Pada waktu
perusahaan akan mengubah atau menentukan harga produknya secara keseluruhan,
maka pengalaman didaerah tersebut dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan.
- Distribusi fisik
Informasi
yang diguankan oleh perusahaan dibidang distribusi fisik banyak berhubungan
dengan biaya, seperti biaya pengangkutan, penyimpanan dan sebagainya. Selain
itu proses pemesanan dan pelayanan konsumen juga merupakan elemen yang penting.
Adapun informasi yang diperlukan disini antara lain tentang : (a) berapa lam
waktu yang dibutuhkan untuk mengirim dari gudang ketempat pembeli, (b) berapa
banyak barang-barang yang rusak diperjalanan, (c) berapa lama kelambatan waktu
yang terjadi dalam pengiriman.
Perusahaan
perlu membandingkan kegiatannya dengan kegiatan dari pesaing dalam hal-hal
seperti yang telah disebutkan dimuka. Pembandingan tersebut dapat dilakukan
dengan mencari informasi lebih dulu pada konsumen serta agen0agen yang melayani
kegiatan distribusi fisik.
- Saluran distribusi
Manajemen
perlu mengumpulkan informasi tentang struktur dan pelaksanaan saluran
distribusinya. Informasi tersebut antara lain menyangkut penjualan dan biaya
dalam saluran distribusi misalnya, para pengecer tidak banyak membeli langsung
pada perusahaan, tetapi lebih banyak membeli pada pedagang besar. Dari
informasi tersebut dapatlah disimpulkan bahwa penyaluran secara luas pada tingkat
pengecer lebih efektif bilamana digunakan pedagang besar.
Disini, pedagang besar
perlu mengumpulkan informasi dari para pengecer. Secar rutin ia dapat
memberikan laporan dan catatan-catatan kepada perusahaan tentang:
- Penjualan dari para pengecer dan penyalur
- Persediaan pada masing-masing pengecer dan penyalur
- Kegiatan promosi barang perusahaan yang dilakukan oleh penyalur dan pengecer
- Harga pada tingkat pengecer
- Sikap pengecer terhadap perusahaan, kebijaksanaannya, serta barang dan pelayanannya.
Informasi tersebut memungkinkan bagi
manajemen untuk memberhentikan penyalur yang tidak memenuhi keinginan. Alasan-alasan yang diberikan
antara lain karena penyalur tersebut hanya mempunyai penjualan yang rendah,
persediannya kecil, dan memboroskan dana periklanan bagi produk perusahaan.
- Promosi
Perusahaan
memerlukan banyak sekali informasi di bidang promosi. Informasi tersebut dapat
diperoleh dari tenaga kerja penjualan seperti data variable tentang penjualan
mereka, jumlah kunjungan yang dilakukan, dan waktu yang dipakai untuk
kegiatan-kegiatan selain kegiatan penjualan. Ini dapat diartikan sebagai
penilaian hasil kerja perusahaan beserta tenaga penjualannya, lagi pula,
informasi tersebut berfungsi sebagai bahan untuk menentukan strategi pemasaram.
Jika penjualan didaerah tertentu menurun, misalnya, maka perusahaan dapat
mengadakan perubahan-perubahan kegiatan pemsarannya didaerah tersebut.
Bagian
periklanan juga sangat memerlukan informasi penelitian seperti : biaya
periklanan dari berbagai media, daya pendorong dari beritanya, dan tingkat
kewajaran dalam mempengaruhi konsumen . tentu saja manajemen harus mengadakan
pertimbanagn-pertimbangan dalam mengambil keputusan.
Ruang lingkup kegiatan
riset pemasaran
Bagi perusahaan-perusahaan yang ada di negara
maju seperti Amerika, riset pemasaran merupakan kegiatan yang snagat penting.
Sebab riset pemasaran snagat membantu dalam mencapai tujuan serta keberhasilan
perusahaan. Oleh karena itu, riset pemasaran ini sering menjadi tanggung jawab
dari sebuah bagian/departemen tersendiri dalam perusahaan , yakni Bagian Riset
Pemasran. Adapun kegiatan-kegiatan yang etrmasuk dalam riset pemasaran antara
lain:
- Riset pasar dan penjualan:
- Mengukur potensi pasar
- Menganalisa luas pasar yang dikuasai beserta komposisinya
- Menyelidiki karakteristik pasar
- Menganalisa penjualan
- Menaksir permintaan terhadap barang baru
- Membuat ramalan tentang penjualan
- Menetapkan daerah penjualan
- Mengadakan penilaian terhadap metode penjualan
- Menganalisa kegiatan para penjual beserta kompensasinya
- Meneliti saluran distribusi.
- Riset barang:
- Meneliti barang-barang saingan
- Menyelidiki barang-barang yang ada
- Mengadakan penilaian dan pengujian pasar terhadap barang barang
- Meneliti disain dan karakteristik pembungkus
- Menyelidiki product mix.
- Riset ekonomi perusahaan:
- Mengadakan peramalan jangka pendek (sampai dengan 1 tahun)
- Mengadakan peramalan jangka panjang (lebih dari 1 tahun)
- Menyelidiki perkembangan perusahaan
- Menyelidiki kebijaksanaan harga
- Menyelidiki lokasi gudang dan lokasi pabrik
- Menyelidiki ekspor dan kegiatan internasional lain
- Menyelidiki kegiatan karyawan perusahaan.
- Riset periklanan:
- Penelitian terhadap motivasi
- Penelitian terhadap media advertensi
- Meneliti efektivitas advertensi
- Meneliti kegiatan periklanan dan praktek penjualan pesaing.
- Riset lingkungan:
- Menyelidiki akibat-akibat lingkungan
- Menyelidiki kebijaksanaan dan nilai-nilai sosial
- Menyelidiki batasan-batasan hukum terhadap periklanan dan promosi.
Selain kegiatan-kegiatan tersebut,
sebenarnya masih ada beberapa kegiatan riset pemasaran lainnya, namun terlalu
banyak untuk disebutkan disini. Dari kegiatan riset pemasaran yang ada yang
paling banyak dilakukan adalah:
- Penelitian karakteristik pasar
- Pengukuran potensi pasar
- Analisa market-share
- Analisa penjualan
Seperti telah dibahas dimuka, riset pemasaran
memberikan kemungkinan bagi manajemen untuk mengambil keputusan yang lebih
tepat. Proses itu sendiri meliputi beberapa tahap , yaitu:
· Merumuskan
masalah atau mengidentifikasikan kesempatan
· Menentukan
sumber-sumber informasi
· Mempersiapkan
formulir pengumpulan data
· Menentukan
sampel
· Mengumpulkan
informasi dilapangan
· Mengadakan
perbaikan, tabulasi, dan analisa data
· Mempersiapkan
laporan penelitian.
a.
Merumuskan
masalah atau mengidentifikasikan kesempatan
Suatu masalah akan muncul bilamana
terdapat perbedaan antara kenyataan dengan pelaksanaan yang diharapkan.
Manajemen menggunakan riset untuk mengatasi berbagai masalah dan kesulitan
agara pelaksanaannya sesuai dengan rencananya. Jadi, riset pemasaran dapat
membantu dalam pengambilan keputusan.
Adapun masalah-masalah yang dihadapi
oleh manajemen antara lain:
· Kurangnya
tenaga penjualan didaerah X untuk
melayani konsumen yang ada
· Sikap
konsumen terhadap suatu barang tiba-tiba berubah menjadi kurang baik.
Adanya masalah-masalah
tersebut mengharuskan manajemen untuk mengambil tindakan seperlunya. Sebelum
keputusan ditentukan kiranya mencari faktor-faktor penyebabnya.
Selain membantu dalam pengambilan keputusan, riset juga dilakukan
untuk mengetahui kesempatan yang ada secara langsung. Para pengecer yang tidak
mengetahui kesempatan pemasarannya selalu akan mencari lokasi di pusat kota.
Hal semacam ini justru dapat membuat persaingan menjadi ketat.
Bagi pengecer yang
mengetahui kesempatan pemasarannya, dalam kondisi seperti sekarang ia dapat
memilih lokasi di pinggiran kota. Ini disebabkan ke arah perkembangan penduduk sedang
menuju ke daerah pinggiran kota,
sehingga tempat-tempat penjualan di pinggiran kota pun akan ramai dikunjungi
orang.
Kadang-kadang, manajemen menggunakan riset untuk ,membantu dalam menentukan
beberapa alternatif yang harus diambil. Penelitian tersebut dinamakan riset
untuk meyakinkan (conclusive research). Sedangkan penelitian yang dilakukan
untuk mencari atau mengidentifikasikan masalah tersebut riset penemuan
(exploratory research). Misalnya terjadi bahwa penjualan bulan kemarin lebih
rendah atau menurun dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Untuk mencari
sebab-sebabnya dapatlah diadakan penelitian. Setelah exploratory research dilakukan,
baru kemudian mengadakan contoh clusive research untuk mengatasinya.
Riset pemasaran dapat
pula dilakukan untuk menguji hipotesa, apakah hipotesa tersebut nantinya akan
diterima atau ditolak. Berikut ini adalah beberapa contoh hipotesa :
· Penjualan
menurun karena pesaing didaerah X menjadi lebih agresif
· Meningkatnya
penjualan dipengaruhi oleh peningkatan biaya promosi.
Untuk menentukan hipotesa, peneliti
perlu mengadakan pembicaraan dengan personalia pemasaran maupun yang lain,
seperti akuntan, perantara, penyedia (supplier) dan personalia biro advertensi.
Lagi pula, ia perlu melihat laporan dan catatan-catatan. Kadang-kadang usaha
pendahuluan ini dapat menghasilkan informasi yang diperlukan.
b.
Menentukan
sumber informasi
Sumber
informasi pada umumnya dibagi ke dalam dua golongan, yaitu : (a) data primer
dan (b) data sekunder.
1. Data
primer
Data primer adalah
materi informasi yang diperoleh peneliti secara langsung ditempat penelitian
atau di suatu tempat yang menjadi obyek penelitia. Jika peneliti menanyakan
langsung pada seorang penjual mengapa penjualan dari perusahaan X menurun,
informasi yang diberikan merupakan data primer biasanya peneliti mengadakan
wawancara langsung pada obyeknya.
2. Data
Sekunder
Data sekunder adalah
data yang dikumpulkan secara tidak langsung dari sumber-sumber lain, misalnya
dari buku-buku, surat kabar, majalah atau dari lembaga lain. Penggunaan data
sekunder ini dapat memperingan biaya serta memperpendek jangka waktu
pengumpulannya, karena sudah disediakan oleh individu atau lembaga lain. Namun,
data sekunder ini mempunyai kelemahan antara lain : sering tidak tepat, sudah
basi, atau tidak sesuai dengan obyek yang diteliti.
Adapun lembaga-lembaga yang
menyediakan data sekunder antara lain : Biro Pusat Statistik, lembaga
pemerintah, media massa, universitas, dan sebagainya.
Evaluasi
data
Pemakai data sekunder harus mengadakan
penilaian lebih dulu sebelum menggunakannya. Untuk mengadakan penilaian, paling
tidak harus memperhatikan empat faktor berikut:
- Organisasi apakah/siapakah yang mengadakan pengumpulan dan pengolahan data? Apakah personalia yang melakukannya cukup ahli dan pandai?
- Apakah ada data sekarang? Data tahun 1950 tentunya sudah basi untuk waktu sekarang
- Apakah batasannya sudah memadai? Misalnya diperlukan data antara tahun 1950 sampai dengan 1970, atau tahun 1965 ke atas.
- Metode apakah yang dipakai dalam pengumpulan data beserta pengolahannya? Sebelum menggunakan data sekunder harus dipastikan lebih dulu apakah metodenya sudah cukup baik dan efektif. Sebuah ramalan yang tidak didasarkan pada teknik-teknik statistic tidak perlu dipakai.
Jika data sekunder tidak mencukupi, maka
peneliti harus mencari data primer. Sumber-sumber yang akan diikuti tergantung
pada studinya. Tujuan peneliti adalah mengmpulkan informasi yang di perlukan
dengan biaya serendah mungkin dan serapi
mungkin.
Metode
pengumpulan data
Metode pengumpulan data dapat dilakukan secara
bergantian dari daftar pertanyaan yang sederhana, pengujian sampai ke analisa.
Seperti telah disinggung dimuka bahwa peneliti dapat memperoleh data dengan
mengadakan wawancara, dengan membaca literatur, atau dengan cara lain. Namun
pada dasarnya, metode pengumpulan data ini dapat dibagi kedalam tiga cara,
yaitu:
· Surve
(survey)
· Pengamatan
(observation)
· Percobaan
(experiment)
Banyak dari para peneliti yang
menggunakan surve. Dalam menjalankan surve diperlukan daftar pertanyaan sebagai
pedoman. Hal ini dimaksudkan agar peneliti tidak menyimpang dari pokok
penelitiannya. Ada pula peneliti yang mengguankan daftar pertnayaan sedrhana
dalam berwawancara. Peneliti hanya menanyakan pokok-pokok masalahnya saja,
sedangkan yang diwawancara dapat berbicara panjang lebar. Wawancara seperti ini
disebut wawancara yang mendalam (depth interview).
Selain dengan wawancara baik secara
pribadi maupun melalui telepon, peneliti juga dapat mengadakan surve dengan
mengirimkan daftar pertanyaan melalui pos kepada respondent (yang diteliti).
Apabila produsen ingin memperoleh data tentang penjualan dari para pengecer,
dan ia ingin mendapatkan tanggapan secara cepat, maka cara yang dapat dilakukan
adalah dengan mengadakan surve maluli telepon. Selain itu, biayanya pun juga
rendah.
Cara lain untuk mengumpulkan data adalah
dengan pengamatan (observation). Dalam pengamatan, peneliti tidak berhubungan
langsung denagn respondentnya. Ia hanya melihat perilaku respondent dan
kemudian mencatatnya. Observasi tersebut tidak selalu dilakukan oleh individu,
dapat pula menggunakan mesin atau peralatan lain seperti audiometer.
Metode
yang ketuga adalah denagn mengadakan percobaan (experiment). Disini analisis
cenderung untuk mengukur akibat-akibat dari dua variabel atau lebih (seperti
pengukuran pada barang atau periklanan). Selain itu, dengan percobaaan ini
analisis berusaha untuk dapat mengawasi pengaruh-pengaruh dari luar. Percobaan
dapat dilakukan di laboratorium atau dilapangan. Salah satu contoh percobaan
lapangan adalah tes pasar (market test) atau tes penjualan. Misalnya produsen
mencoba untuk menjual barang sejenis dengan pembungkus yang berbeda. Dari
abrang dengan pembungkus berbeda ini akan dapat diketahui manakah yang paling
banyak terjual. Tentunya yang paling laku adalah barang yang berbungksu paling
menarik. Tes seperti ini dapat dilakukan untuk membuktikan suatu hipotesa bahwa
: “Pembungkus baru dapat meningkatkan penjualan” .
c.
Mempersiapkan
formulir pengumpulan data
Setelah
menentukan metode yang dipakai dalam pengumpulan data, tahap selanjutnya yang
dilakukan oleh peneliti adalah mempersiapkan formulir pengumpulan data.
Formulir-formulir tersebut dapat berupa : (a) daftar pertanyaan (untuk surve
melalui pos), (b) pedoman wawancara (interview guide, untuk surve dengan
wawancara pribadi atau melalui telepon), dan (c) pedoman observasi (observation
guide, untuk pedoman bagi pengamat).
Disini, peneliti dapat memasukkan
berbagai macam faktor dalam formulir pengumpulan data, termasuk karakterisktik
respondent, umur, penghasilan, dan keluarga atau kelompok mereka. Lagi pula,
peneliti dapat menggunakan pertanyaan ya-tidak, pertanyaan pilihan, dan jenis
pertanyaan lain.
Misalnya, produsen akan mengadakan surve
untuk mengtahui sebab-sebab mengapa penjualan menurun. Disini, pedoman
wawancara yang dipersiapkan dapat berupa :
· Mengapa
penjualan menurun (menurut pendapat respondent) ?
· Yakinkah
respondent atas alas an yang diberikan ?
· Bukti
apakah yang bisa diberikan oleh respondent ?
d.
Menentukan
sampel (sampling)
Penentuan sampel
merupakan masalah yang umum dalam riset pemasaran. Untuk mendapatkan informasi
dari setiap anggota populasi (seluruh obyek yang diteliti), peneliti harus
mengeluarkan banyak sekali biaya, tenaga dan waktu. Hal ini jarang dilakukan,
misalnya produsen ingin mencari informasi dari seluruh penyalur yang ada di
Indonesia. Oleh karena itu peneliti harus menentukan sampel (sebagai wakil dari
populasi) yang sejenis atau yang bisa mewakili populasi dalam jumlah tertentu.
Dalam
penentuan sampel, peneliti dapat menggunakan metode acak (random sampling
method) dimana setiap anggota populasi mempunyai kemungkinan serta kedudukan
yang sama untuk dipilih. Dari seribu penyalur yang ada di seluruh Indonesia
dapatlah dipilih seratus sebagai sampelnya. Untuk memilih sampel dengan metode
acak, peneliti dapat meniru cara-cara seperti yang dilakukan dalam undian.
Masing-masing nomor urut populasi ditulis di kertas kecil, digulung, dilipat,
kemudian dimasukkan kedalam kotak atau tempat. Setelah dikocok, peneliti bebas
mengambil seratus nomor: inilah yang dipakai sebagai sampel.
Metode penentuan sampel yang lain adalah
metode konvenien (convenience sampling method) dan metode kuota (quota sampling
method).
Dalam metode konvenien, peneliti bebas
memilih sampel yang dianggap paling mudah diwawancarai serta murah biayanya.
Sedangkan metode kuota adalah metode penentuan sampel yang komposisisnya sesuai
dengan keinginan peneliti.
e.
Mengumpulkan
Informasi di lapangan
Pada tahap ini,
peneliti terjun ke lapangan untuk mengumpulkan informasi dari respondent, baik
dengan surve, observasi, atau eksperimen. Peneliti dapat bertindak sebagai
pengatur atau pengawas pekerja lapangan (fieldworker). Dalam sebuah penelitian,
pada umumnya pekerja lapangan diambilkan dari tenaga mahasiswa yang sudah
mengetahui tentang metodologi penelitian. Namun ada pula yang menggunakan
tenaga selain mahasiswa.
Seorang pengusaha yang tidak mau
bersusah payah melakukan penelitian, tugas ini dapat diberikan kepada
perusahaan lain/konsultan yang mempunyai profesi di bidang penelitian ; seperti
Hadori, Mochtar & Co, Pusat Penelitian Ekonomi Universitas Gadjah Mada.
f.
Mengadakan
perbaikan, tabulasi, dan analisa data
Data yang
dikumpulkan oleh seorang peneliti harus dimasukkan ke dalam formulir.
Kegiatan-kegiatan yang terlibat didalamnya adalah mengadakan perbaikan,
tabulasi dan analisa. Dalam fungsi perbaikan, seluruh daftar pertanyaan yang
terkumpul diperiksa lagi untuk mengetahui apakah ada kesalahan baik pada
pewawancara maupun respondent. Jika terdapat kesalahan dalam daftar pertanyaan
atau formulir data yang lain, harus dianggap sebagai formulir rusak.
Tabulasi merupakan proses perhitungan
dan pencatatan data pada formulir lain. Kartu plong (kartu yang dipakai dalam
komputer), atau pada pita komputer. Dengan demikian dapat dicari jumlah atau
rata-ratanya dengan menggunakan teknik-teknik statistik.
Dalam fungsi analisia, peneliti
mengadakan peringkasan data dalam berbagai ukuran statistic dan menerapkan
prodesur-prodesur mathematic untuk menentukan arti dari ukuran-ukuran tersebut.
Ukuran ini dapat berupa jumlah, rata-rata dalam angka absolute atau persentase.
Jika diketahui bahwa kebanyakan
respondent memberikan alas an : “Penjualan menurun disebabkan karena pesaing
menggunakan iklan televise”, maka perusahaan harus meningkatkan efektivitas
serta agresitivitas di bidang periklanannya.
g.
Mempersiapkan
laporan penelitian
Tahap terakhir yang
harus dilakukan oleh peneliti dalam riset pemasaran adalah membuat laporan
penelitian. Laporan harus dibuat secara teliti dan hati-hati. Pada umumnya
laporan penelitian berisi :
· Pendahuluan
(project statement)
· Kondisi
dari obyek yang diteliti
· Metode
analisa
· Kesimpulan
dan saran.
Setelah
dibuat laporan tertulis biasanya manajemen diberikan laporan secara lisan untuk
menjelaskan laporan tertulisnya. Laporan secara lisan tersebut menjelaskan
tentang garis besar penelitian. Sering pula manajemen meminta kepada peneliti
untuk menjelaskan cara-cara atau saran-saran yang akan diterapkan dalam
pemasaran.
Daftar
pustaka:
Azas-azas
marketing Edisi 3, DRS. BASU SWASTHA DH., M.B.A. (Dosen Fakultas Ekonomi
Universitas Gadjah Mada) Yogyakarta
Penerbit
: LIBERTY, YOGYAKARTA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar